;

Jumat, 10 September 2010

Inilah Kisah Jenny Thompson, Wanita Penggoda Wayne Rooney

Setelah diselidiki, ternyata wanita panggilan yang biasa melayani Wayne Rooney tersebut memang berniat untuk menjalani hidup layaknya para WAG, sebutan bagi para pasangan pesepak bola Inggris yang hidup mewah.


Jennifer Thompson, bahkan menyebut dirinya sendiri sebagai 'Mi$$ J.T. The WAG Wannabe'. Jen bahkan sudah memulai kariernya sebagai penjaja cinta sejak di bangku sekolah. Tak sendirian, ia juga merajut mimpi menjadi bagian dari WAG bersama karibnya, Amy Leigh Barnes. Kehidupan mewah bergelimang harta yang dimiliki anggota WAG, membutakan keduanya yang sama-sama bersekolah di sekolah institusi Katolik yang mahal.

Sejak sekolah, keduanya dikenal sebagai gadis liar. Sering mabuk-mabukan dan mengenakan pakaian mini saat keluar malam. Salah seorang kawan keduanya mengungkapkan 'keliaran' keduanya seperti dilansir Dailymail, Kamis (9/9).

"Mereka sering 'bertarung' satu sama lain. Ketika Jen ke sekolah dengan gaya rambut baru, esoknya Amy mengganti gaya rambutnya tak mau kalah. Mereka sering beradu kencan dengan cowok-cowok ganteng di sekolah," ungkapnya.

Orangtua Jen dan Amy mengirim mereka ke sekolah mahal berharap agar putri-putri mereka kelak berhasil. Biaya sekolah di Bolton itu bahkan mencapai 4.800 poundsterling per tahunnya.

"Mereka sudah kelayapan sejak usia 15 tahun," ujarnya lagi. Ayah Jen sering berpergian ke luar kota untuk urusan bisnis sehingga putrinya itu tidak terpantau dan menjadi liar.

"Tahun terakhir di sekolah, Jen yang saat itu 16 tahun mulai melacur. Mereka akhirnya tidak berteman lagi."

Amy melanjutkan studinya di jurusan performing arts yang kemudian berkarier sebagai model. Namun impiannya menjadi anggota WAG belum pupus, malah ia salurkan dengan berkunjung ke klub malam yang sering disambangi para pesepak bola.

Tak lama, Amy mulai berkawan dan mengencani bintang-bintang lapangan hijau, seperti Benni McCarthy, pemain West Ham United. Setelah sebelumnya lengket dengan pemain belakang Newcastle, Danny Simpson, serta striker Liverpool, Nathan Eccleston. Tak ketinggalan, defender Ibrahima Sonko, pemain Portsmouth.

Akhirnya sang penjaja cinta itu menambatkan hatinya pada pelatih sepakbola Ricardo Morisson pada 2008 silam setelah berkenalan via Facebook dan memutuskan tinggal bersama. Mereka menghuni rumah peninggalan nenek Ricardo di Farnworth, Bolton.

Namun kejadian tragis menimpa Amy yang kala itu masih berusia 19 tahun.
Kedua pasangan itu bertengkar hebat dan Amy ingin memutuskan kekasihnya itu. Ricardo jengkel kemudian meninju wajah Amy serta menguncinya di rumah.

Amy yang ketakutan segera menelepon orang tuanya untuk menjemputnya. Belum sempat orang tua Amy datang, Ricardo sudah kembali ke rumah dan menyerangnya. Penyerangan itu berakhir dengan tusukan pada Amy hingga tewas.

Ricardo sendiri sebelumnya pernah berurusan dengan polisi atas kasus kekerasan pada wanita, dan ia segera dijatuhi hukuman penjara 24 tahun atas usaha menghilangkan nyawa Amy Leigh Barnes.

Kematian Amy tidak menyurutkan niat Jen untuk memendam impiannya berkencan dengan para bintang lapangan dan menjadi anggota WAG. Kebiasaan berpesta pora yang dijalaninya bersama sang kakak di rumah menjadikannya gadis liar dan "piala bergilir" bagi teman-teman kakak laki-lakinya. Tak ada orang tua di rumah makin membuat mereka tidak terkontrol.

"Dia selalu masa bodoh. Tidak menyesali perbuatannya sedikit pun. Dia adalah biang pesta, seringkali bolak-balik rumah sakit memompa perutnya karena terlalu banyak minum," ungkap salah seorang teman semasa sekolahnya dulu.

Jen kemudian bertransformasi total menjadi pelacur pada tahun terakhir di sekolah. Dari pekerjaannya itu ia mulai mengumpulkan pundi-pundi poundsterling. Ia kemudian pamer pada teman sekelasnya, karena baru saja mendapatkan 200 poundsterling setelah tidur dengan pemain Bolton, El Hadji Diouf. Ia juga mengumbar bahwa ia pernah tidur dengan Amir Khan.

Jen kemudian bekerja di J2 Club, klub malam tempat mangkalnya para pemain Bolton Wanderers. Jen juga mendapatkan tambahan uang sebagai foto model. Jen pun menjadi primadona bagi anak-anak Bolton Wanderers. Bahkan muncul lelucon, "Panggil saja Jen, ia akan memberimu kesenangan."

Kemarin, Jen kembali ke rumah setelah gegernya skandal antara Rooney dan dirinya. Kedua orang tua Jen, Hamish dan Danuta, kini dikabarkan sedang berlibur di Portugal dan tidak mau mengakui Jen sebagai putri mereka.

Artikel Menarik Lainnya: