;

Minggu, 15 Agustus 2010

Awas, Bandar Narkoba Nigeria Sedang Berencana 2 Kuintal Sabu-Sabu Ke Indonesia

Direktorat Narkotika Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian RI menduga, sebanyak 200 kilogram atau 2 kuintal sabu akan diselundupkan ke Indonesia melalui Malaysia. Sabu yang dibawa jaringan pengedar dari Nigeria tersebut saat ini tertahan di negeri Jiran.

Pada saat bersamaan Polisi Diraja Malaysia menangkap dua orang berkewarganegaraan Iran berinisial HFH dan CKH, 10 Agustus kemarin. Dari tangan keduanya diketemukan sebanyak 113 kilogram shabu. “Dari pemeriksaan barang tersebut akan dibawa ke Indonesia,” kata Kepala Unit Psikotropika Direktorat Narkoba Mabes Polri, Komisaris Besar Siswandi Kamis (19/8) di kantornya seperti yang dikutip dari tempointeraktif.com.

Mengetahui barang akan diselundupkan ke Indonesia pihak PDRM langsung menghubungi Direktorat Narkoba Mabes Polri untuk berkoordinasi. Selain dua orang berkewarganegaraan Iran, PDRM selama Januari hingga Agustus 2010 juga menangkap 78 orang berkewarganeraan Indonesia karena terlibat jaringan pengedar narkoba. Sementara dalam kurun waktu 2007 sampai 2009 WNI yang tertangkap dalam kasus yang sama mencapai 631 orang.

Kuat dugaan orang-orang yang tertangkap tersebut terkait dengan jaringan pengedar narkoba internasional yang beroperasi di Indonesia. Rencananya pekan depan tim penyidik dari Direktorat Narkoba Mabes Polri akan berangkat ke Malaysia untuk ikut memeriksa.

Terlebih, Siswandi menyebut pada akhir 2009 lalu pihaknya telah menangkap 15 orang berkewarganegaraan Iran yang terkait sindikat peredaran narkoba di Indonesia. “Kami akan mencari informasi apakah mereka terkait dengan dua orang yang tertangkap di Malaysia,” kata Siswadi.

Selain jaringan pengedar dari Iran, Juli kemarin polisi juga berhasil mengungkap adanya jaringan Nigeria. Lima orang kurir dari jaringan ini berhasil ditangkap. Dari ketarangan merekalah didapat informasi adanya 200 kilogram shabu yang belum masuk ke Indonesia.

Nurmala, sebut saja begitu, perempuan 38 tahun yang menjadi perekrut kurir bagi bandar besar jaringan Nigeria mengaku sampai saat ini belum ada kurir yang mengambil shabu ke Malaysia. Dua orang perekrut kurir termasuk dirinya telah tertangkap. Sampai saat ini belum ada lagi yang menggantikan posisi keduanya mengambil barang ke Malaysia. Apalagi beberapa kurir senior juga turut tertangkap. “Sehingga barang masih tertahan di Malaysia,” kata Nurmala.

Indonesia menurut Nurmala menjadi pasar menarik bagi jaringan pengedar narkoba internasional. Alasanya harga jualnya terhitung tinggi ketimbang Malaysia atau negara lain.

Sebagai contoh, harga per gram sabu di Malaysia, Cina dan Hongkong sebesar Rp 500 ribu. Sementara di Indonesia bisa mencapai Rp 2 juta. Disamping itu para sindikat itu lebih mudah mencari kurir berkewarganegaraan Indonesia.

Barang-barang itu masuk ke Indonesia melalui Bandar Udara Soekarno Hatta Jakarta, Adi Sucipto Solo, Juanda Surabaya, dan Polonia Medan.

Artikel Menarik Lainnya: