Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan akhir pekan
dengan menguat 13 poin dan mencetak rekor baru. Atas penguatan ini, IHSG
semakin dekati level 3.900.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 8.535 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.550 per dolar AS.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka menguat tipis 3,750 poin (0,09%) ke level 3.863,560. Indeks melaju atas dorongan penguatan bursa Wall Street semalam.
IHSG kembali tembus rekor intraday tertingginya, kali ini di level 3.870,536. Posisi intraday tertinggi sebelumnya diraih IHSG kemarin pada level 3.867,268.
Setelah naik tinggi, laju penguatan IHSG sedikit tertahan oleh profit taking sehingga penguatannya sedikit terhambat dan sempat jatuh hingga ke posisi 3.855,890.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG naik tipis 5,273 poin (0,13%) ke level 3.865,083. Aksi ambil untuk terjadi di saham-saham tambang dan properti dan mneghambat laju indeks.
Aksi ambil untung tak berhenti begitu saja, pada perdagangan sesi II, IHSG sempat jatuh kembali ke zona merah. Namun, penguatan saham-saham perkebunan membuat indeks kembali menanjak.
Mengakhiri perdagangan akhir pekan, Jumat (20/5/2011), IHSG ditutup menguat 13,143 poin (0,34%) ke level 3.872,953. Sementara Indeks LQ 45 ditutup naik tipis 2,466 poin (0,35%) ke level 691,844.
Baru saja kemarin mencetak rekor, kini raihan tertinggi sepanjang sejarah IHSG kembali dipecahkan. Saham-saham berbasis agrikultur dan industri dasar memimpin kenaikkan bursa dengan menguat signifikan hingga lebih dair 1%.
Transaksi investor yang melakukan pembelian bersih (foreign nett buy) tipis senilai Rp 88,377 miliar di seluruh pasar cukup membantu pertahanan IHSG di jalur hijau.
Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 90.413 kali pada volume 5,418 miliar lembar saham senilai Rp 4,868 triliun. Sebanyak 105 saham naik, 113 saham turun, dan 115 saham stagnan.
Bursa Hong Kong dan BEI menjadi bursa yang masih mampu menguat sore ini, sisa bursa regional lainnya jatuh ke teritori negatif. Bursa Jepang melemah akibat tak menentunya prospek industri energi setempat setelah Tokyo Electric power Co mengumumkan penurunan target profit full year.
Berikut kondisi bursa-bursa di Asia sore hari ini:
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 8.535 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.550 per dolar AS.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka menguat tipis 3,750 poin (0,09%) ke level 3.863,560. Indeks melaju atas dorongan penguatan bursa Wall Street semalam.
IHSG kembali tembus rekor intraday tertingginya, kali ini di level 3.870,536. Posisi intraday tertinggi sebelumnya diraih IHSG kemarin pada level 3.867,268.
Setelah naik tinggi, laju penguatan IHSG sedikit tertahan oleh profit taking sehingga penguatannya sedikit terhambat dan sempat jatuh hingga ke posisi 3.855,890.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG naik tipis 5,273 poin (0,13%) ke level 3.865,083. Aksi ambil untuk terjadi di saham-saham tambang dan properti dan mneghambat laju indeks.
Aksi ambil untung tak berhenti begitu saja, pada perdagangan sesi II, IHSG sempat jatuh kembali ke zona merah. Namun, penguatan saham-saham perkebunan membuat indeks kembali menanjak.
Mengakhiri perdagangan akhir pekan, Jumat (20/5/2011), IHSG ditutup menguat 13,143 poin (0,34%) ke level 3.872,953. Sementara Indeks LQ 45 ditutup naik tipis 2,466 poin (0,35%) ke level 691,844.
Baru saja kemarin mencetak rekor, kini raihan tertinggi sepanjang sejarah IHSG kembali dipecahkan. Saham-saham berbasis agrikultur dan industri dasar memimpin kenaikkan bursa dengan menguat signifikan hingga lebih dair 1%.
Transaksi investor yang melakukan pembelian bersih (foreign nett buy) tipis senilai Rp 88,377 miliar di seluruh pasar cukup membantu pertahanan IHSG di jalur hijau.
Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 90.413 kali pada volume 5,418 miliar lembar saham senilai Rp 4,868 triliun. Sebanyak 105 saham naik, 113 saham turun, dan 115 saham stagnan.
Bursa Hong Kong dan BEI menjadi bursa yang masih mampu menguat sore ini, sisa bursa regional lainnya jatuh ke teritori negatif. Bursa Jepang melemah akibat tak menentunya prospek industri energi setempat setelah Tokyo Electric power Co mengumumkan penurunan target profit full year.
Berikut kondisi bursa-bursa di Asia sore hari ini:
- Indeks Komposit Shanghai turun tipis 1,19 poin (0,04%) ke level 2.858,38.
- Indeks Hang Seng naik tipis 36,01 poin (0,16%) ke level 23.199,39.
- Indeks Nikkei 225 melemah 13,74 poin (0,14%) ke level 9.607,08.
- Indeks Straits Times terkoreksi 9,61 poin (0,30%) ke level 3.162,95.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers
diantaranya Dian Swastatika (DSSA) naik Rp 1.000 ke Rp 19.000, Astra
Internasional (ASII) naik Rp 900 ke Rp 62.000, Indocement (INTP) naik Rp
650 ke Rp 24.450, dan Multibreeder (MBAI) naik Rp 550 ke Rp 17.200.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 550 ke Rp 43.700, Lionmesh (LMSH) turun Rp 200 ke Rp 4.900, Asia Pacific (POLY) turun Rp 120 ke Rp 375, dan Bank Mega (MEGA) turun Rp 100 ke Rp 3.500.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 550 ke Rp 43.700, Lionmesh (LMSH) turun Rp 200 ke Rp 4.900, Asia Pacific (POLY) turun Rp 120 ke Rp 375, dan Bank Mega (MEGA) turun Rp 100 ke Rp 3.500.