Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 65 poin dan hampir kembali
menyentuh level 3.800 didorong menguatnya bursa-bursa regional. Sebanyak
229 saham menguat dipimpin saham-saham komoditas.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat tipis di Rp 8.595 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 8.615 per dolar AS.
Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG menguat 14,521 poin (0,38%) ke level 3.743,643 atas bantuan bursa-bursa Asia yang mulai pulih setelah bursa Wall Street naik tipis.
Pergerakan IHSG sangat mulus di zona hijau sejak dibukanya perdagangan. Aksi beli selektif yang dilakukan investor mendorong laju IHSG.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG menanjak 31,102 poin (0,83%) ke level 3.760,224. Investor masih berhati-hati untuk memasukkan dananya ke pasar modal dengan segala ketidakpastian di ekonomi global.
Indeks menanjak semakin tinggi atas perburuan saham-saham unggulan. Posisi tertingginya yang bisa diraih IHSG pada perdagangan hari ini di level 3.797,563 sebelum penutupan perdagangan.
Menutup perdagangan, Selasa (21/6/2011), IHSG melompat 65,817 poin (1,76%) ke level 3.794,939. Sementara Indeks LQ 45 melesat 10,524 poin (1,59%) ke level 670,838.
Saham-saham berbasis komoditas menjadi incaran setelah kekhawatiran krisi utang Yunani mulai mereda. Indeks sektor agri dan tambang memimpin naiknya bursa dengan penguatan lebih dari 3%.
Dana asing pun kembali parkir di pasar modal dengan jumlah yang cukup tinggi. Transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 358,248 miliar di seluruh pasar.
Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 111.298 kali pada volume 2,022 miliar lembar saham senilai Rp 3,858 triliun. Sebanyak 229 saham naik, 40 saham turun, dan 59 saham stagnan.
Krisis utang Yunani yang mulai mereda serta menguatnya Wall Street semalam dimanfaatkan investor regional untuk mengoleksi saham. Bursa saham China mencatat kenaikan tertinggi pekan ini atas penguatam saham-saham properti.
Bursa-bursa Asia lainnya melaju semakin kencang zona hijau. Bursa Jepang juga mampu menguat meski data ekspor menunjukkan penurunan selama tiga bulan berturut-turut.
Berikut situasi bursa-bursa regional di sore ini:
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat tipis di Rp 8.595 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 8.615 per dolar AS.
Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG menguat 14,521 poin (0,38%) ke level 3.743,643 atas bantuan bursa-bursa Asia yang mulai pulih setelah bursa Wall Street naik tipis.
Pergerakan IHSG sangat mulus di zona hijau sejak dibukanya perdagangan. Aksi beli selektif yang dilakukan investor mendorong laju IHSG.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG menanjak 31,102 poin (0,83%) ke level 3.760,224. Investor masih berhati-hati untuk memasukkan dananya ke pasar modal dengan segala ketidakpastian di ekonomi global.
Indeks menanjak semakin tinggi atas perburuan saham-saham unggulan. Posisi tertingginya yang bisa diraih IHSG pada perdagangan hari ini di level 3.797,563 sebelum penutupan perdagangan.
Menutup perdagangan, Selasa (21/6/2011), IHSG melompat 65,817 poin (1,76%) ke level 3.794,939. Sementara Indeks LQ 45 melesat 10,524 poin (1,59%) ke level 670,838.
Saham-saham berbasis komoditas menjadi incaran setelah kekhawatiran krisi utang Yunani mulai mereda. Indeks sektor agri dan tambang memimpin naiknya bursa dengan penguatan lebih dari 3%.
Dana asing pun kembali parkir di pasar modal dengan jumlah yang cukup tinggi. Transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 358,248 miliar di seluruh pasar.
Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 111.298 kali pada volume 2,022 miliar lembar saham senilai Rp 3,858 triliun. Sebanyak 229 saham naik, 40 saham turun, dan 59 saham stagnan.
Krisis utang Yunani yang mulai mereda serta menguatnya Wall Street semalam dimanfaatkan investor regional untuk mengoleksi saham. Bursa saham China mencatat kenaikan tertinggi pekan ini atas penguatam saham-saham properti.
Bursa-bursa Asia lainnya melaju semakin kencang zona hijau. Bursa Jepang juga mampu menguat meski data ekspor menunjukkan penurunan selama tiga bulan berturut-turut.
Berikut situasi bursa-bursa regional di sore ini:
- Indeks Komposit Shanghai melesat 26,43 poin (1,01%) ke level 2.647,68.
- Indeks Hang Seng menanjak 251,08 poin (1,16%) ke level 21.850,59.
- Indeks Nikkei 225 menguat 105,34 poin (1,13%) ke level 9.459,66.
- Indeks Straits Times melonjak 47,40 poin (1,57%) ke level 3.061,00.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya
Bayan (BYAN) naik Rp 1.650 ke Rp 22.750, Multibreeder (MBAI) naik Rp
1.300 ke Rp 27.200, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.300, dan Indo
Tambangraya (ITMG) naik Rp 750 ke Rp 45.250.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Multi Bintang (MLBI) turun Rp 1.000 ke Rp 369.000, Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 750 ke Rp 15.250, Fast Food (FAST) turun Rp 200 ke Rp 9.800, dan Bank Mayapada (MAYA) turun Rp 150 ke Rp 750.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Multi Bintang (MLBI) turun Rp 1.000 ke Rp 369.000, Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 750 ke Rp 15.250, Fast Food (FAST) turun Rp 200 ke Rp 9.800, dan Bank Mayapada (MAYA) turun Rp 150 ke Rp 750.