Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh semakin dalam dan ditutup
turun 53 poin akibat maraknya sentimen negatif yang beredar, seperti
kekhawatiran krisis utang Yunani.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup anjlok ke Rp 8.603 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.550 per dolar AS.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka terpangkas 25,931 poin (0,69%) ke level 3.768,320 akibat dihantui banyaknya sentimen negatif, mulai dari melemahnya bursa Asia dan global, sampai krisis utang Yunani yang semakin menjadi-jadi.
Indeks sama sekali tak mampu bergerak ke atas akibat berbagai sentimen negatif tersebut. Indeks secara perlahan jatuh semakin dalam.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG terkoreksi 34,543 poin (0,92%) ke level 3,759,708 setelah saham-saham unggulan terkena tekanan jual. Saham berbasis agrikultur dan pertambangan jadi korban profit taking.
Sentimen positif semakin langka pada perdagangan hari ini, hampir seluruh sentimen yang beredar berbau neagtif. IHSG semakin tertekan dan jatuh ke posisi terendahnya di level 3.720,788.
Mengakhiri perdagangan, Kamis (16/6/2011), IHSG ditutup jatuh 53,780 poin (1,42%) ke level 3.740,471. Sementara Indeks LQ 45 ditutup anjlok 10,250 poin (1,52%) ke level 661,912.
Saham-saham komoditas, berbasis agrikultur dan pertambangan menjadi yang paling banyak terkena tekanan jual, indeksnya masing-masing melemah lebih dari dua persen. Tak satu pun sektor yang bisa menguat.
Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 92.777 kali pada volume 5,294 miliar lembar saham senilai Rp 4,235 triliun. Sebanyak 33 saham naik, 234 saham turun, dan 59 saham stagnan.
Investor asing mulai lakukan profit taking setelah tadi pagi mengakumulasi saham. Pemodal asing terpantau melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 166,307 miliar di seluruh pasar.
Bursa-bursa regional berguguran dengan koreksi yang signifikan kekhawatiran krisis utang Yunani dan lemahnya data ekonomi AS menyebabkan Wall Street ditutup negatif lebih dari 1 persen semalam. Seluruhnya mengalami koreksi lebih dari 1%.
Berikut kondisi bursa-bursa si Asia sore hari ini:
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup anjlok ke Rp 8.603 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.550 per dolar AS.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka terpangkas 25,931 poin (0,69%) ke level 3.768,320 akibat dihantui banyaknya sentimen negatif, mulai dari melemahnya bursa Asia dan global, sampai krisis utang Yunani yang semakin menjadi-jadi.
Indeks sama sekali tak mampu bergerak ke atas akibat berbagai sentimen negatif tersebut. Indeks secara perlahan jatuh semakin dalam.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG terkoreksi 34,543 poin (0,92%) ke level 3,759,708 setelah saham-saham unggulan terkena tekanan jual. Saham berbasis agrikultur dan pertambangan jadi korban profit taking.
Sentimen positif semakin langka pada perdagangan hari ini, hampir seluruh sentimen yang beredar berbau neagtif. IHSG semakin tertekan dan jatuh ke posisi terendahnya di level 3.720,788.
Mengakhiri perdagangan, Kamis (16/6/2011), IHSG ditutup jatuh 53,780 poin (1,42%) ke level 3.740,471. Sementara Indeks LQ 45 ditutup anjlok 10,250 poin (1,52%) ke level 661,912.
Saham-saham komoditas, berbasis agrikultur dan pertambangan menjadi yang paling banyak terkena tekanan jual, indeksnya masing-masing melemah lebih dari dua persen. Tak satu pun sektor yang bisa menguat.
Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 92.777 kali pada volume 5,294 miliar lembar saham senilai Rp 4,235 triliun. Sebanyak 33 saham naik, 234 saham turun, dan 59 saham stagnan.
Investor asing mulai lakukan profit taking setelah tadi pagi mengakumulasi saham. Pemodal asing terpantau melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 166,307 miliar di seluruh pasar.
Bursa-bursa regional berguguran dengan koreksi yang signifikan kekhawatiran krisis utang Yunani dan lemahnya data ekonomi AS menyebabkan Wall Street ditutup negatif lebih dari 1 persen semalam. Seluruhnya mengalami koreksi lebih dari 1%.
Berikut kondisi bursa-bursa si Asia sore hari ini:
- Indeks Komposit Shanghai jatuh 41,01 poin (1,52%) ke level 2.664,42.
- Indeks Hang Seng ambruk 390,66 poin (1,75%) ke level 21.953,11.
- Indeks Nikkei 225 anjlok 163,04 poin (1,70%) ke level 9.411,28.
- Indeks Straits Times terpangkas 34,45 poin (1,13%) ke level 3.020,37.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers
diantaranya Multibreeder (MBAI) naik Rp 700 ke Rp 25.700, Roda Vivatex
(RDTX) naik Rp 500 ke Rp 4.500, Lionmesh (LMSH) naik Rp 350 ke Rp 5.800,
dan Semen Gresik (SMGR) naik Rp 200 ke Rp 9.600.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Delta Jakarta (DLTA) turun Rp 5.000 ke Rp 120.000, Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 1.200 ke Rp 14.800, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 1.000 ke Rp 45.400, dan Merck (MERK) turun Rp 1.000 ke Rp 118.000.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Delta Jakarta (DLTA) turun Rp 5.000 ke Rp 120.000, Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 1.200 ke Rp 14.800, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 1.000 ke Rp 45.400, dan Merck (MERK) turun Rp 1.000 ke Rp 118.000.