Peta persaingan di pentas Serie A mengalami pergeseran sejak 2006. Yakni, sejak terungkapnya skandal calciopoli
yang mereduksi kekuatan klub-klub tradisional seperti Juventus, AC
Milan, dan Lazio. Sejak terungkapnya skandal itu pula, Inter Milan
mengambil alih dominasi. Sedangkan AS Roma merupakan lawan yang
konsisten mengganggu kemapanan Inter di kancah domestik.
Begitu ketatnya tensi persaingan dua tim, tak heran bila bentrok keduanya selalu menjadi sorotan media dalam empat musim terakhir. Namun, situasinya kini berubah total. Buruknya start Roma di awal musim membuat anak asuh Claudio Ranieri itu hanya dipandang sebelah mata dalam perburuan gelar juara. Bahkan, saat Nerazzurri -julukan Inter Milan- melawat ke Olimpico dini hari nanti WIB, pengamat dan media lebih menjagokan tim tamu.
Pertimbangannya cukup masuk akal. Inter baru saja meraih kemenangan telak 4-0 atas Bari, sedangkan Roma dipaksa menelan kekalahan 1-2 oleh Brescia. Hingga pekan keempat, Roma juga belum meraih kemenangan. Mereka saat ini berada di peringkat ke-19. Bandingkan dengan Inter yang sudah mengoleksi 10 poin dan bertengger di puncak klasemen!
Dari sisi materi, Inter juga lebih komplet. Sementara itu, Roma dini hari nanti dipastikan tak bisa menurunkan kiper Julio Sergio, Rodrigo Taddei, John Arne Riise, dan Francesco Totti yang kondisinya belum fit. Lini pertahanan makin bermasalah dengan absennya Philippe Mexes karena sanksi selama tiga laga. Karena itu, banyak yang menilai Inter melawat pada saat yang tepat. "Kami akan menghadapi hari-hari yang berat. Namun, kami memiliki skuad yang hebat dan siap bereaksi. Kami akan bangkit dan menang," koar Marco Borriello, striker Roma, seperti dikutip Goal.
Roma memang sedang menghadapi krisis. Namun, kubu Inter tetap memandang Roma sebagai kekuatan yang sepadan. "Laga nanti menjadi partai yang paling berat karena Roma ingin meraih kemenangan pertama," kata Samuel Eto'o, striker Inter.
Saat melawat ke Olimpico, allenatore Rafael Benitez belum bisa memainkan kapten Javier Zanetti dan Thiago Motta. Selain mereka, ada Walter Samuel yang tidak fit 100 persen. Benitez juga lega lantaran Diego Milito sudah mengakhiri masa-masa sulit. Bomber timnas Argentina itu menyumbangkan dua gol ke gawang Bari. "Saya tak pernah meragukan dia (Milito, Red)," ucap Benitez.