Malaysia berulah lagi. Kali ini kapal Malaysian Marine Police dengan
sengaja menabrak kapal nelayan Indonesia di perairan Pulau Pisang,
Selasa (5/10/2010) sekitar pukul 15.00 WIB.
Akibat tabrakan itu, kapal nelayan hancur berkeping-keping. Lima orang nelayan asal Meral belum diketahui nasibnya. Mereka adalah Cing Ling (51), A An (50), Kim Wan (55) dan seorang lagi pria suku Melayu.
Akibat tabrakan itu, kapal nelayan hancur berkeping-keping. Lima orang nelayan asal Meral belum diketahui nasibnya. Mereka adalah Cing Ling (51), A An (50), Kim Wan (55) dan seorang lagi pria suku Melayu.
"Saya mendapat
informasi dari rekan kapal lainnya bahwa KM Nelayan asal Sungai Pasir,
Meral ditabrak hingga tenggelam oleh satu unit kapal patroli Police
Marine Malaysia sekitar pukul 15.00. Nakhoda dan ABK kapal belum
diketahui nasibnya," ujar Amo (41), rekan sesama nelayan.
Amo mengaku sudah melaporkan kejadian itu ke pihak berwenang seperti Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Tanjungbalai Karimun.
Awalnya Amo dan bersama rekannya berangkat dari pelabuhan rakyat di Sungai Pasir, Selasa sekitar pukul 10.00 tujuan perairan Pulau Pisang. Mereka tidak sendiri melainkan ada 5-6 kapal sejenis lainnya.
Sekitar pukul 15.00 WIB, rombongan dikejar oleh satu unit kapal patroli Malaysia warna putih yang diduga berasal dari Johor Bahru. Melihat itu, kontan saja mereka berusaha meloloskan diri. "Padahal berdasarkan peta, posisi itu masih berada di perairan Indonesia," terang rekan korban lainnya kepada Tribun.
Sayangnya, KM Nelayan GT 04 tersebut berada diposisi paling belakang. Akibatnya, mereka langsung ditabrak oleh kapal patroli dan mengenai lambung kiri kapal.
Rabu (6/10/2010) sekitar pukul 07.00 WIB bangkai Kapal Motor (KM) Nelayan GT 04 dengan nomor lambung R. 20. 10. 1380 milik agen kapal PT Arena Bahtera, Kecamatan Meral, Karimun ditemukan. Kapal tersebut rusak dan kini dievakuasi ke pelabuhan rakyat di Meral.
Proses penarikan dilakukan oleh kapal nelayan asal Sungai Pasir lainnya yang mengetahui peristiwa tersebut. Kapal itu di antaranya KM Sue Jaya dengan nakhoda Sui Tong (31) dan KM ABC, dinakhodai Buyung (40) dan 3 kapal sejenis lainnya. Mereka melakukannya setelah lokasi kejadian di titik koordinat 1. 23. 942, 103. 07. 200 itu bersih dari keberadaan kapal patroli polisi perairan Malaysia.
Meski kapal mereka berhasil ditemukan, namun keberadaan para nelayan Kepri itu belum ditemukan. Ada kemungkinan mereka tenggelam. Namun ada dugaan pula mereka ditangkap polisi Malaysia dan kini diamankan di Negeri Jiran tersebut.
Amo mengaku sudah melaporkan kejadian itu ke pihak berwenang seperti Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Tanjungbalai Karimun.
Awalnya Amo dan bersama rekannya berangkat dari pelabuhan rakyat di Sungai Pasir, Selasa sekitar pukul 10.00 tujuan perairan Pulau Pisang. Mereka tidak sendiri melainkan ada 5-6 kapal sejenis lainnya.
Sekitar pukul 15.00 WIB, rombongan dikejar oleh satu unit kapal patroli Malaysia warna putih yang diduga berasal dari Johor Bahru. Melihat itu, kontan saja mereka berusaha meloloskan diri. "Padahal berdasarkan peta, posisi itu masih berada di perairan Indonesia," terang rekan korban lainnya kepada Tribun.
Sayangnya, KM Nelayan GT 04 tersebut berada diposisi paling belakang. Akibatnya, mereka langsung ditabrak oleh kapal patroli dan mengenai lambung kiri kapal.
Rabu (6/10/2010) sekitar pukul 07.00 WIB bangkai Kapal Motor (KM) Nelayan GT 04 dengan nomor lambung R. 20. 10. 1380 milik agen kapal PT Arena Bahtera, Kecamatan Meral, Karimun ditemukan. Kapal tersebut rusak dan kini dievakuasi ke pelabuhan rakyat di Meral.
Proses penarikan dilakukan oleh kapal nelayan asal Sungai Pasir lainnya yang mengetahui peristiwa tersebut. Kapal itu di antaranya KM Sue Jaya dengan nakhoda Sui Tong (31) dan KM ABC, dinakhodai Buyung (40) dan 3 kapal sejenis lainnya. Mereka melakukannya setelah lokasi kejadian di titik koordinat 1. 23. 942, 103. 07. 200 itu bersih dari keberadaan kapal patroli polisi perairan Malaysia.
Meski kapal mereka berhasil ditemukan, namun keberadaan para nelayan Kepri itu belum ditemukan. Ada kemungkinan mereka tenggelam. Namun ada dugaan pula mereka ditangkap polisi Malaysia dan kini diamankan di Negeri Jiran tersebut.
Artikel Menarik Lainnya:
Berita lokal
- Hasil Ujian Nasional 2011 Di DKI Jakarta
- Pengumuman Hasil Ujian Nasional SMP/MTS 2011
- Download Video Dugaan Kecurangan Pemilukada Pekanbaru
- Video Mesum Anak Pramuka SMP Negeri Gegerkan Bone
- Video Mesum Pelajar Madrasah Aliyah Gegerkan Masyarakat Pasuruan
- Hasil Pemilukada Tangerang Selatang Tangsel | Airin Menang Pemilukada Tangsel
- Video French Kiss Pelajar SMP Bikin Heboh Trenggalek
- Video Mesum 'Akper Mojokerto' Beredar | Video MEsum Akademi Kesehatan Mojokerto Beredar
- Warga Bojonegoro Dihebohkan Munculnya Pisang Yang Mengeluarkan Darah
- Menkes Buka Hotline 50454 Untuk Menampung Curhat Masyarakat
- 'Mama Obama' Ditangkap Karena Kasus Narkoba
- Foto Paspor Gayus Tambunan / Sony Laksono Memakai Wig
- Stadion Gelora Bung Karno Disebut Orang Malaysia Gelora Bung Porno
- Kapolda Sumut Izinkan Anggotanya Jadi Agen Togel
- Polisi Menghentikan Aksi Limbad Di Jalanan Jakarta
- Video Porno | Video Mesum 'Pakong Bergetar' Gegerkan Pamekasan
- Video Mesum 'Keraton Bergoyang' Hebohkan Sumenep
- 10 Provinsi Paling Miskin Di Indonesia
- Hasil Perhitungan Akhir Pemilukada Tangerang Selatan (Tangsel)
- Hasil Quick Count Pemilukada Tangerang Selatan (Tangsel) Versi LSI
- Hasil Sementara Pemilukada Tangerang Selatan (Tangsel) Update
- Hasil Sementara Pemilukada Tangerang Selatan (Tangsel)
- PBNU Tetapkan Idul Adha Tanggal 17 November 2010
- Jumlah Korban Tewas Letusan Gunung Merapi
- Nama Korban Meninggal Akibat Letusan Gunung Merapi Yang Teridentifikasi