Warga Pamekasan geger. Pasalnya kabupaten yang berada di Pulau Madura
ini dihebohkan dengan peredaran video porno berjudul 'Pakong Bergetar'.
Video berdurasi 8,5 menit itu diduga diperankan pekerja bengkel motor dan seorang wanita yang kesehariannya berprofesi sebagai guru PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Kedua dikenal sebagai warga Kecamatan Pakong, 18 kilometer arah utara Pamekasan.
Video itu sendiri diduga direkam melalui kamera handycam, lantaran hasil gambarnya memiliki resolusi cukup tinggi. Beberapa pekan belakangan ini, video porno berformat MPEG itu beredar dari ponsel ke ponsel. Bahkan, sejumlah pelajar SLTP dan SLTA di kota Pakong mengaku memiliki video panas itu.
Video itu diduga dibuat di sebuah losmen bertarif Rp 60 ribu di Pamekasan. Indikasinya terlihat dari kain gorden yang menutup jendela kaca besar dengan ventilasi terbuat dari kayu berjajar tiga, persis yang dimiliki losmen berinisial P.
"Kami masih mendalami dan melakukan penyelidikan atas beredarnya kasus video porno berjudul 'Pakong Bergetar' itu," ungkap seorang anggota penyidik Polres Pamekasan yang keberatan disebut namanya.
Dalam video itu, pemain pria diperankan oleh lelaki setinggi 167 cm dengan tubuh cukup tambun dan gemuk. Diperkirakan berat tubuh lelaki itu sekitar 78 kg. Sedangkan lawan mainnya diperankan oleh wanita berambut ikal sepinggang. Tubuh wanita itu sama dengan sang lelaki. Sama-sama gemuk dengan perut sedikit membuncit.
Adegan diawali dengan permainan oral oleh pemeran wanita. Masuk menit ke-4, adegan berlanjut dengan making love hingga menit ke 8.
Bupati Pamekasan, Khalilurrahman, yang diminta komentarnya di teras peringgitan Pendopo Ronggosukawati, tampak mengelus dada. "Astaghfirullah," katanya sambil berharap jajaran polisi segera bisa mengungkap tuntas kasus yang sangat memalukan dan mencoreng nama baik Pamekasan.
Video berdurasi 8,5 menit itu diduga diperankan pekerja bengkel motor dan seorang wanita yang kesehariannya berprofesi sebagai guru PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Kedua dikenal sebagai warga Kecamatan Pakong, 18 kilometer arah utara Pamekasan.
Video itu sendiri diduga direkam melalui kamera handycam, lantaran hasil gambarnya memiliki resolusi cukup tinggi. Beberapa pekan belakangan ini, video porno berformat MPEG itu beredar dari ponsel ke ponsel. Bahkan, sejumlah pelajar SLTP dan SLTA di kota Pakong mengaku memiliki video panas itu.
Video itu diduga dibuat di sebuah losmen bertarif Rp 60 ribu di Pamekasan. Indikasinya terlihat dari kain gorden yang menutup jendela kaca besar dengan ventilasi terbuat dari kayu berjajar tiga, persis yang dimiliki losmen berinisial P.
"Kami masih mendalami dan melakukan penyelidikan atas beredarnya kasus video porno berjudul 'Pakong Bergetar' itu," ungkap seorang anggota penyidik Polres Pamekasan yang keberatan disebut namanya.
Dalam video itu, pemain pria diperankan oleh lelaki setinggi 167 cm dengan tubuh cukup tambun dan gemuk. Diperkirakan berat tubuh lelaki itu sekitar 78 kg. Sedangkan lawan mainnya diperankan oleh wanita berambut ikal sepinggang. Tubuh wanita itu sama dengan sang lelaki. Sama-sama gemuk dengan perut sedikit membuncit.
Adegan diawali dengan permainan oral oleh pemeran wanita. Masuk menit ke-4, adegan berlanjut dengan making love hingga menit ke 8.
Bupati Pamekasan, Khalilurrahman, yang diminta komentarnya di teras peringgitan Pendopo Ronggosukawati, tampak mengelus dada. "Astaghfirullah," katanya sambil berharap jajaran polisi segera bisa mengungkap tuntas kasus yang sangat memalukan dan mencoreng nama baik Pamekasan.