Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Rabu (27/10/2010), merilis nama-nama merek air minum kemasan bermasalah.
Dari
hasil pengujian terhadap 21 merek air minuman kemasan (AMDK) gelas yang
beredar di pasaran, 11 merek di antaranya terbukti bermasalah. Dari 11
produk tersebut, sembilan produk mengandung koloni bakteri mendekati
ambang batas yang telah ditentukan, yaitu 100.000 mikro bakteri per
mililiter. Sedangkan dua produk lainnya memiliki bakteri di atas ambang
batas.
Dua produk AMDK gelas yang melebihi ambang batas adalah
merek Sega, yang diproduksi PT Indotirta Jaya Abadi, dan AMDK bermerek
Ron 88, yang diproduksi PT Panfila Indosari.
Sementara sembilan produk air minum kemasan yang dinyatakan mendekati ambang batas adalah:
1.
Prestige (PT Tanahmas Tirta Lestari, Jabar)
2. Top Qua (PT Sumber
Warih Sejahtera, Depok)
3. Airmax (PT Jitu, Tangerang)
4. Caspian (PT
Cisalada Jaya Tirtamarta Indonesia, Sukabumi)
5. Club (PT Tirta Tama
Bahagia, Bogor)
6. Pasti Air (PT Tang Mas Indonesia untuk PT Sumber
Alfaria Tridjaya)
7. Vit (PT Sumber Sukses Sentosa, Bogor untuk PT
Tirta Investasi, Jakarta)
8. Prim-A (PT Sinar Sosro Indonesia)
9. De
As (PT Ravindo Rezeki, Bogor)
Catatan: Air minum yang diteliti YLKI adalah air minum kemasan dalam gelas.
sumber : www.kompas.com