Sikap reaktif yang ditunjukkan Malaysia terhadap demonstrasi di Kedutaan Besar
Malaysia di Jakarta harus dibalas dengan sikap yang tegas oleh
pemerintah. Jika diplomasi Indonesia terus lunak, dikhawatirkan tak menyelesaikan persoalan.
DPR menilai respons negeri jiran itu hanya sebagai upaya meneror dan
mengalihkan substansi isu atas pelanggaran yang mereka lakukan.
Sebaliknya, pemerintah diminta tetap menunjukkan sikap tegas terhadap
Malaysia.
“Ini bagian dari teror mental, masak mental kita harus kalah dengan
Malaysia? Saya kira Pemerintah Indonesia walaupun tanpa emosi juga bisa
mengeluarkan hal yang sama,” kata Ketua Fraksi Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan (PDIP) Tjahjo Kumolo di Gedung DPR Jakarta seperti yang kami kutip dari okezone.com.
Wakil Ketua Fraksi Partai Gerindra Ahmad Muzani menilai Pemerintah
Malaysia sudah terpojok dengan kasus pelanggaran kedaulatan RI. Menurut
dia, mereka kesulitan menjelaskan kepada publiknya sendiri tentang
insiden di Tanjung Berakit. ”Ini ada pengalihan isu bukan hanya agar
mereka tidak minta maaf kepada Indonesia, (tapi juga) untuk
menggelorakan semangat di dalam negeri bahwa ternyata ada penghinaan di
Indonesia,” tutur Muzani.
Dia pun meminta Kementerian Luar Negeri lebih keras dalam melakukan
diplomasi untuk memprotes pelanggaran yang dilakukan Malaysia. Dia
mengingatkan, apabila tidak berani menunjukkan sikap tegas, kesungguhan
pemerintah dapat menjaga setiap jengkal wilayah NKRI diragukan.
Untuk diketahui, kemarin Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Seri Anifah
Aman menyatakan Malaysia telah kehilangan kesabaran atas demonstrasi di
Jakarta.
Pernyataan itu dilontarkan Anifah setelah bertemu Wakil Duta Besar
Indonesia di Malaysia Tatang B Razak di Wisma Putra. Dia juga
mengingatkan hubungan bilateral dapat rusak jika situasi memburuk.
“Saya menyesalkan berbagai demonstrasi terus terjadi,tidak hanya di
Jakarta,tapi juga di berbagai konsulat kita di Indonesia meskipun kita
telah sepakat menyelesaikan isu terkait penangkapan tujuh nelayan
Malaysia dan tiga pejabat maritim Indonesia,” tuturnya.
Artikel Menarik Lainnya: