skip to main |
skip to left sidebar
skip to right sidebar
Label:
Tips Kesehatan
Salah kaprah tentang diet adalah mengurangi makan
agar berat badan turun. Pada akhirnya, diet dekat dengan aktivitas yang
merugikan tubuh, dengan berat badan yang tak kunjung turun. Atau
kalaupun turun, dalam waktu dekat akan naik kembali. Inilah yang disebut
dengan yoyo diet.
Jika turunnya berat badan Anda cenderung mudah dan drastis, jangan
dikira cara diet Anda sudah benar. Agar tak terjadi kesalahan, ada
baiknya ketahui kesalahan fatal dalam diet yang sangat sering dialami
pediet. Apa saja?
Berikut ini Denny Santoso S.Kom,SAC.DIP,SCN, Indonesian Sport Nutritionist memaparkannya untuk Anda lewat bukunya Rahasia Diet.
Berlapar-lapar
Makan banyak bisa menambah berat badan. Karenanya, kita berusaha menahan
rasa lapar atau bahkan tidak makan. Berlapar-lapar dapat menurunkan
metabolisme tubuh, yang kemudian melambatkan pembakaran lemak. Itu semua
menguras energi kita. Untuk menjalankan aktivitas sehari-hari, tubuh
jadi kurang fit dan loyo.
Rasa lapar adalah salah satu pertanda bahwa perut kosong dan gula darah
menipis. Padahal keduanya dibutuhkan oleh otak. Apabila rasa lapar tak
juga “disembuhkan”, kepala jadi pusing. Ini juga akan terjadi pada
mereka yang makan hanya sekali atau dua kali sehari. Yang benar adalah
makan 5-6 kali sehari; tiga kali makan normal, dan tiga kali camilan
untuk memacu metabolisme tetap tinggi.
Normalnya memang tiga kali sehari, tapi kenyataannya, tubuh didesain
untuk makan lebih dari tiga kali sehari. Rasa lapar di luar jam makan
besar inilah yang biasanya membuat tubuh karena diisi dengan makanan
cepat saji, yaitu makanan berkalori tinggi yang tidak mengenyangkan.
Isilah waktu lapar ini degan camilan bergizi tinggi, misalnya apel, susu
skim, kacang almond, dan sebagainya.
Tidak Sarapan
Sengaja tidak dilakukan, tidak sempat dilakukan, tidak terbiasa
melakukan-apapun alasannya, ternyata melewatkan sarapan sangat sering
terjadi. Sarapan adalah waktu makan paling penting bagi tubuh. Setelah
tidur 8 jam tanpa asupan nutrisi, tubuh sangat membutuhkan nutrisi yang
didapat dari sarapan. Melewatkan sarapan berarti menghadapkan tubuh pada
fase katabolik, yakni tubuh berusaha mengambil energi yang ada pada
otot.
Tidak makan malam
Memang saat tidur, kita tidak membutuhkan kalori dalam jumlah banyak,
apalagi karbohidrat dalam kadar tinggi. Tetapi, kita membutuhkan banyak
protein karena saat tidur, hormon pertumbuhan akan digunakan untuk
memerbaiki semua sel-sel tubuh yang rusak.
Oleh karena itu, pastikan konsumsi protein Anda mencukupi. Konsumsilah
protein sekira 2-3 jam sebelum tidur dan karbohidrat 4 jam sebelum
tidur. Juga, disarankan meminum kasein sebelum tidur untuk penyerapan
protein yang lebih lambat.
Artikel Menarik Lainnya: