Penumpang kedua kereta yang searah yakni KA Argo Anggrek dan KA Senja
Utama tengah tidur nyenyak saat kereta bertubrukan di stasiun Petarukan,
Pemalang, Jawa Tengah. Sekejap saja, puluhan penumpang meninggal dunia
terjepit di antara puing-puing gerbong kereta.
Kecelakaan maut ini terjadi pukul 03.00 WIB dini hari, tepat 500 meter sebelum kedua kereta memasuki Stasiun Petarukan, Pemalang, Sabtu (2/10/2010). KA Senja Utama ke arah Semarang yang tengah menunggu disalip, justru diseruduk sangat keras dari belakang oleh KA Argo Angggrek jurusan Surabaya.
Dugaan sementara, kejadian tersebut disebabkan kelalaian masinis KA Argo Anggrek. Dia tidak menggubris sinyal dari Kepala Stasiun KA terdekat. Akibatnya, KA Argo Anggrek salah jalur dan menghantam KA Senja Utama di jalur 3 Stasiun Petarukan. Kecepatan yang tinggi menyebabkan fungsi rem tidak optimal. Tumbukan keras pun tak terhindarkan.
Sejumlah saksi mata mengatakan, gerbong terakhir dari KA Senja Utama langsung ringsek. Gerbong kedua dari belakang terbalik, dan gerbong berikutnya keluar jalur. Para penumpang pun kemudian berhamburan turun. namun malang, puluhan lainnya tewas mengenaskan.
Untuk mengurangi kepadatan di tempat kejadian, tiga gerbong KA Senja Utama dipotong. KA Senja utama pun melanjutkan perjalanan ke Semarang hanya dengan enam gerbong kereta. Sementara itu, KA Argo Anggrek menunggu evakuasi usai.
Petugas kepolisian dibantu warga dengan alat seadanya mengevakuasi korban. Alat alat berat baru datang empat jam setelah kejadian. PT KA berkilah, keterlambatan karena masalah jarak yang jauh. Korban kemudian dibawa menggunakan ambulan ke RS Santa Maria dan RSUD Pemalang.
Hingga pukul 09.30 WIB, Mabes Polri telah merilis 34 korban tewas dalam kecelakaan tersebut. Sementara puluhan lainnya luka parah. Semua korban adalah penumpang KA Senja Utama, sebagian besar asal Semarang. Hingga puku; 09.30 WIB, proses evakuasi terus diilakukan.