;

Jumat, 25 Juni 2010

Isner vs Mahut Akhirnya Selesai Juga

investasi online terbaru dan tercepat.Pertarungan dengan durasi waktu paling lama di dunia telah berakhir. Butuh waktu 11 jam lebih untuk menyelesaikan duel antara John Isner kontra Nicolas Mahut.


Pertandingan antara Isner vs Mahut digelar sejak Rabu (23/6/2010) waktu setempat. Pertandingan tersebut akhirnya berakhir pada Kamis (24/6/2010) waktu setempat. Total 11 jam lima menit dibutuhkan untuk mengakhiri laga yang berkesudahan dengan skor 6-4, 3-6, 6-7, 7-6, 70-68 untuk kemenangan Isner.


Sebelumnya laga sempat ditunda akibat pencahayaan yang kurang bagus. Ketika itu papan skor menunjukkan angka 59-59 di babak tie break.


Diberitakan Associated Press, laga ini menghasilkan total 980 poin di mana 711 poin di antaranya terjadi di set kelima.


Isner telah menang dan namanya --bersama Mahut-- telah masuk dalam buku rekor baik itu di Wimbledon dan tenis dunia secara keseluruhan. Tetapi petenis Amerika Serikat itu tidak punya waktu istirahat yang lama karena sehari berselang harus menghadapi Thiemo De Bekker.


"Setelah ini, mungkin saya makan dan massage, serta berusaha tidur selama mungkin, sebab saya besok harus tampil lagi dan berusaha menang. Saya akan melaukan segalanya agar bisa siap tampil besok. Saya paham lawan memang juga dalam kondisi kurang segar, tetapi dia tidak dalam kondisi seperti saya. Namun saya yakin saya bisa menang," ujar Isner di Reuters.

Pelapor Ijazah Palsu Walikota Batu Minta Perlindungan Polisi

Fahmi Alkatiri (45), pelapor kasus dugaan pemalsuan ijazah SMP Walikota Batu Eddy Rumpoko telah meminta perlindungan aparat kepolisian. Permintaan perlindungan yang dilakukan warga Kota Batu ini dengan mengirim surat ke Mabes Polri.

"Memang iya, saya meminta perlindungan dari aparat kepolisian. Permintaan kami buat dengan mengirim surat ke Mabes Polri," kata Fahmi Alkatiri, saat berbincang dengan detiksurabaya.com melalui telepon genggamnya, Jumat (25/6/2010) siang.

Fahmi mengaku, surat tersebut juga ditembuskan kepada Polda Jatim, Polwiltabes Surabaya, Polwil Malang, dan Polres Batu. Kepada detiksurabaya.com, Fahmi mengungkapkan, upaya dirinya meminta perlindungan polisi untuk perihal jaminan keamanan.

Permintaan perlindungan yang dilakukan Fahmi ini untuk yang kedua kali. Pertama kali pria yang tercatat sebagai anggota LSM Forum Batu Bersatu (Forbes) ini meminta perlindungan setelah dirinya melapokan kasus tersebut.

"Ini sudah kedua kali saya meminta perlindungan polisi. Kedua kali saya melakukan, setelah mengetahui Eddy ditetapkan menjadi tersangka," ujarnya.

Permintaan perlindungan atas jaminan keamanan, pertama kalinya dilakukan oleh Fahmi setelah melaporkan kasus ini ke Polwiltabes Surabaya, pada Desember 2009 lalu. Fahmi sendiri menuturkan, belum pernah menerima atau mengalami teror dari seseorang pasca kasus ini mencuat di masyarakat.

Namun, demi keamanan dirinya dan keluarga serta menjunjung hak warga negara, dia memilih untuk meminta perlindungan polisi. "Memang belum pernah ada ancaman kepada saya maupun keluarga. Namun, ini hak kita meminta jaminan keamanan. Bisa dilihat sendiri kasus ini melibatkan orang mempunyai kuasa penuh di daerah tempat saya tinggal," tuturnya.

Ariel Bicara Bisnis di Sel Tahanan

Hari ke-3 ditahan di Mabes Polri, Ariel dikunjungi beberapa teman. Salah satunya adalah produser Peterpan, Noey yang mengajak ngobrol Ariel tentang bisnis.

Sayangnya Noey tidak menjelaskan dengan jelas bisnis apa yang dimaksudnya. Hanya saja katanya obrolannya tersebut berlangsung santai dan sebentar.

"Baik-baik aja si Ariel di dalam. (Kita) ngobrol seputar bisnis aja, masalah kerjaan aja. Nggak terlalu intens, tadi santai aja. Dia mungkin harus banyak istirahat," jelas Noey seraya meninggalkan Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (25/6/2010).

Saat wartawan menanyainya soal masa depan band Ariel bersama Reza, Uki dan Loekman, Noey enggan banyak bicara. Katanya rencana peluncuran album Ariel cs belum ditentukan.

"Nggak tahu, itu belum, itu harus dari pihak Musica (Studio) langsung," tandasnya.

KPAI: 33 Anak Diperkosa Gara-gara Video Porno Ariel

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai peredaran video porno artis memberikan dampak negatif sangat besar. Puluhan anak diperkosa gara-gara pelaku terpengaruh video porno artis.

"Dari tanggal 14 Juni-23 Juni KPAI terima laporan 33 anak diperkosa umur antara 4-12 tahun," ujar Ketua KPAI Hadi Supeno kepada wartawan di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jaksel, Kamis (24/6/2010).

Menurut Hadi, video porno Ariel benar-benar sangat berdampak buruk bagi anak-anak. Sebab, kalangan muda, pelajar begitu mengidolakan artis tersebut.

"Sesuatu yang dikagumi akan daya tarik," imbuhnya.

Hadi menjelaskan, jumlah korban perkosaan terhadap anak-anak pasca keluarnya video porno Ariel begitu memprihatinkan. Para pelaku mengaku sebelum memperkosa, mereka menonton video Ariel.

"Yang melakukan 16-18 tahun. Seluruh pelaku yang tertangkap polisi mengaku terangsang setelah menyaksikan tayangan seks Ariel," ungkapnya.

Hasyim Muzadi: Pengumuman Teroris Hanya Tambah Beban Psikologi Rakyat

Polisi selalu mengumumkan penggerebekan teroris yang baru saja dilakukan Densus 88. Kebiasaan itu dinilai tidak bermanfaat dan hanya menambah beban psikologi masyarakat.

"Yang begitu tidak perlu diumumkan, hanya menambah beban psikologi masyarakat saja," kata mantan Ketua PBNU Hasyim Muzadi usai menjadi pembicara diskusi 'Ormas Islam Rawan Intervensi'.

Diskusi itu berlangsung di Gedung Dewan Dakwah Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Jumat (25/6/2010).

Hasyim juga meminta agar polisi tidak main tembak dengan orang yang diduga teroris. "Kalau langsung tembak tapi keliru, siapa yang akan bertanggung jawab," katanya.

Siapa yang salah? "Saya kita bukan soal pemerintah saja. Tapi interaksi kenegaraan, ormas dan juga masyarakat harus bisa mengatasi ini," katanya.

Massa Dua Kandidat Pemilukada Gowa Bentrok

Massa pendukung pasangan Ichsan Yasin Limpo-Abdul Razak Bajidu dan Andi Maddusila-Jamaluddin Rustam, terlibat aksi saling lempar batu. Mereka berebut klaim bahwa jagoannya yang memenangkan Pemilukada Bupati Gowa.

Perang baru antar massa pendungkung pecah tepat di depan kantor KPUD Gowa, di Jl Andi Mallobassang, Sungguminasa, Kab. Gowa, Jumat (25/6/2010) sore. Bermula penyerangan massa Ichsan Yasin Limpo-AbdulRazak Bajidu terhadap massa Andi Maddusila-Jamaluddin Rustam yang sedang menggelar orasi di sana.

Aksi perang batu pun tak bisa dihindari. Beruntung seratusan polisi dari Brimob dan Dalmas Polda Sulselbar yang bersiaga di sekitar kantor KPUD Gowa langsung memisahkan mereka dan memasang barikade tameng di depan masing-masing kumpulan massa.

"Beruntung petugas kita sigap menghalau massa, kita berharap mereka bisa menahan diri dan tidak terprovokasi," kata Kabag Ops Polres Gowa, Kompol Hardeny yang reporter detikcom temui di lokasi kejadian.

Berdasar pantauan detikcom, situasi terakhir berangsur kondusif. Meski massa dua kandidat masih bertahan di depan kantor KPUD Gowa dan memblokir
jalan poros kota Sungguminasa.

Untuk sementara arus lalu lintas di Jl Andi Mallobassang dialihkan ke jalur alternatif sekitarnya. Untuk mengantisipasi meluasnya bentrokan, sebanyak 3 kompi dari Brimob Polda Sulselbar, Dalmas Polwiltabes Makassar dan Dalmas Polres Gowa disiagakan di depan KPUD Gowa.