;

Selasa, 10 Mei 2011

IHSG 10 Mei Naik 15 Poin Pada Tanggal 10 Mei 2011

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rebound 15 poin setelah harga minyak dunia mulai turun. Investor mulai melakukan aksi beli seiring membaiknya bursa-bursa regional sehingga IHSG kembali ke level 3.800.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 8.550 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.560 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG naik tipis 1,625 poin (0,04%) ke level 3.787,075. Sentimen negatif krisis utang Eropa yang tak kunjung usai membuat IHSG stagnan.

Pada awal perdagangan, IHSG sempat turun ke level terendahnya di 3.782,170. Tak lama kemudian, indeks secara perlahan mulai menanjak atas aksi beli selektif investor.

Hingga penutupan perdagangan sesi I, IHSG naik tipis 8,323 poin (0,21%) ke level 3.793,773. Mulai pulihnya harga komoditas dunia membuat saham-saham berbasis komoditas pun kembali diburu.

Sepanjang perdagangan sesi II, IHSG terus berjalan di zona merah dan sempat menyentuh posisi tertinginya di 3.801,500. Menguatnya bursa-bursa di Asia turut membantu pergerakan IHSG.

Menutup perdagangan, Selasa (10/5/2011), IHSG menguat 15,070 poin (0,39%) ke level 3.800,520. Sementara Indeks LQ 45 naik 2,717 poin (0,40%) ke level 677,110.

Saham-saham berbasis komoditas menjadi incaran investor pada perdagangan hari ini. Menjinaknya harga minyak dunia berpotensi meningkatkan kembali harga-harga komoditas dunia.

Mayoritas indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat, namun masih ada beberapa yang menberatkan IHSG akibat terkoreksi di zona merah. Seperti, sektor industri dasar dan infrastruktur.

Perdagangan berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 135.965 kali pada volume 10,421 miliar lembar saham senilai Rp 5,024 triliun. Sebanyak 137 saham naik, 103 saham turun, dan 97 saham stagnan.

Giliran investor asing yang profit taking setelah pada beberapa hari sebelumnya mengakumulasi saham. Transaksi pemodal asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 336,325 miliar di seluruh pasar.

Bursa-bursa di Asia melenggang dengan tenang di zona hijau seiring menurunnya tekanan inflasi di China. Meski demikian, sentimen krisis utang Eropa yang berkepanjangan masih membayangi regional.

Berikut kondisi bursa-bursa di regional di sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik 17,36 poin (0,60%) ke level 2.889,82.  
  • Indeks Nikkei 225 naik tipis 24,38 poin (0,25%) ke level 9.818,76.  
  • Indeks Straits Times menguat 23,85 poin (0,76%) ke level 3.160,79.  

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Multi Bintang (MLBI) naik Rp 10.000 ke Rp 300.000, Tembaga Mulia (TBMS) naik Rp 950 ke Rp 7.000, Indospring (INDS) naik Rp 775 ke Rp 3.875, dan Roda Vivatex (RDTX) naik Rp 575 ke Rp 3.200.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 600 ke Rp 23.200, Supreme Cable (SCCO) turun Rp 600 ke Rp 1.900, Indotambangraya (ITMG) turun Rp 500 ke Rp 47.100, dan Metro Realty (MTSM) turun Rp 330 ke Rp 1.000.

Artikel Menarik Lainnya: