;

Jumat, 31 Desember 2010

Wanita Yang Jadi Idaman Setiap Laki-laki

Menuliskan sesuatu mengenai cinta dan ketertarikan seorang pria terhadap lawan jenisnya tentu bukan sesuatu yang mudah. Saya mendapat pencerahan ketika sedang mengadakan riset. Saya ’terantuk’ pada pidato Harry F. Harlow, mantan ketua American Psychological Association, di tahun 1958. Harlow mengatakan, dalam hal menganalisis cinta dan rasa sayang, barisan psikolog andal pun tidak mampu menyelesaikan ’misi’ secara komplet.

Duh, mereka yang pakar saja kewalahan. Tunggu dulu, itu di tahun 1958. Tapi, bahkan, hingga manusia berhasil mencapai bulan pun, Mr. Harlow dan ’geng-nya’ tak juga menemukan definisi pasti tentang cinta. Sehingga, ia membiarkan generasi penerusnya, yakni penulis dan novelis roman, untuk berlomba menafsirkannya sesuai isi kepala masing-masing. Jadi, saya kembali lagi ke penugasan awal. Apa, sih, yang membuat seorang pria lebih tertarik pada seorang wanita dibandingkan terhadap wanita lainnya? Bagaimana agar alasan yang bisa jadi sangat pribadi ini, bisa lebih dimengerti oleh wanita tanpa membuatnya menggerutu?

WANITA PILIHAN, SEPERTI APA?
Charles Darwin, dalam bukunya The Descent of Man, and Selection in Relation to Sex, menjelaskan, untuk kelangsungan hidup manusia, pria akan lebih memilih wanita berdada ‘tumpah’ dan berpinggul lebar. Selain lebih indah dilihat, tipe wanita seperti ini akan jauh lebih mudah melahirkan dan merawat bayinya (walaupun mungkin Darwin akan menyesali teorinya ini bila ia bertemu dengan Pamela Anderson seratus tahun kemudian dengan silikonnya yang tidak sedap dipandang mata).

Agar lebih adil, setelah buku ini diterbitkan lebih dari 130 tahun lalu, saya juga membaca buku Survival of The Prettiest karya Nancy Etcoff dan menemukan fakta menarik. Ternyata, wanita lebih tertarik pada pria yang memiliki rahang lebar. Menurut buku tersebut, pria dengan rahang seperti itu biasanya memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat.

Ketertarikan yang disebabkan oleh faktor biologis pun tidak berhenti sampai di sini. Belum lama ini, saya menghabiskan sepanjang waktu makan malam dengan mencuri pandang wajah seorang teman wanita yang (menurut saya) sangat simetris. Ternyata, ke-tertarikan saya ini dapat dijelaskan oleh Prof. Victor Johnston, psikolog dari New Mexico State University, melalui teori yang disebutnya logaritma genetis.

Sederhananya, teori ini menyebutkan bahwa secara tidak sadar manusia memilih karakter wajah dari seseorang yang dianggapnya paling menarik dan membentuknya menjadi sesuatu yang ideal.

Jadi, selain ketertarikan yang berhubungan langsung dengan evolusi dan kepentingan bersama umat manusia, apa lagi, sih, yang sebenarnya ada di kepala pria saat naksir seorang wanita?

Well, ada dua hal lagi sebenarnya: Pertama, adanya kedekatan. Percaya atau tidak, kebanyakan pasangan di sekitar Anda pasti pernah berada dalam lingkungan sosial atau geografis yang sama. Makin banyak Anda terekspos oleh seseorang, makin besar juga kemungkinan dia menyukai Anda, atau sebaliknya, Anda menyukai dia.

Kedua, adanya kesamaan. Bayangkan jika Anda bertemu seorang pria Indonesia di tengah kota New York yang asing. Sontak muncul rasa nyaman dibanding jika Anda bertemu pria kulit putih. Tanpa disadari, persamaan geografis akan membuat Anda mengira bahwa Anda dan pria itu memiliki persamaan nilai dan pandangan.

Artikel Menarik Lainnya: