;

Senin, 27 Desember 2010

Surat Terbuka Atas Nama Rakyat Indonesia Kepada Timnas Indonesia

26 Desember 2010

Yth.
Segenap Pemain dan Official Tim Nasional Sepakbola Negara Kesatuan Republik Indonesia
AFF CUP 2010

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera,

Dalam setiap laga anda semua, dari awal kompetisi berjalan, hingga sekarang anda semua berada di putaran final AFF Cup 2010, kami senantiasa setia menyaksikan dan memberi dukungan kepada anda.

Doa, harapan, dan semangat senantiasa kami usahakan untuk berikan kepada anda semua. Setiap peluh, air mata, darah dan helaan napas anda juga adalah peluh, air mata, darah, dan helaan napas kami, rakyat Indonesia.

Tiap langkah anda di lapangan hijau itu, adalah langkah dua ratus juta warga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Lencana Garuda Sakti di dada kiri anda adalah lambang suci 65 tahun nafas rakyat Indonesia.

Tiap pikiran, fokus, dan strategi anda semua di sana, adalah puncak dukungan mental segenap rakyat Indonesia.

Kita kalah hari ini, bung. Kita kalah dari Malaysia hari ini, dan ingatlah, kalian bukanlah yang menangis sendiri di bukit jalil.

Kami ingin anda semua tahu, bung. Kalian tidak pernah sendiri. Dua ratus juta rakyat Indonesia ada di belakang kalian. Kemenangan dan kekalahan kalian, itu semua adalah persembahan kalian untuk Nusantara kita yang besar.

Beberapa pertandingan yang lalu, kalian menang dengan gemilang, kami bersorak gembira dan mengibarkan bendera kita tinggi-tinggi. Jangan pernah mengira ketika kalian kalah sekarang, kami lantas meninggalkan kalian, Sekali-kali tidak, bung.
Menang kalah, tandang atau kandang, kalian adalah Tim Nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan kalian adalah milik kami.

Jangan pernah kalian melangkah gontai dengan kepala tertunduk, apapun hasil pertandingan kalian. Karena kalian mengemban Garuda di dada kalian dan Garuda bukan lambang rakyat yang tertunduk.

Hari ini, kalian kalah, kita kalah, bung. Terimalah itu. Kita kalah sebagai Garuda yang terhormat dengan bermain hingga akhir tanpa tindakan picik dan memalukan.

Pergilah dari bukit jalil dengan dada membusung agar mereka melihat Garuda kita, yang berdiri dan melebarkan sayapnya, dengan Pancasila kita di dadanya. Pulanglah ke tanah air kita, dan bersiaplah untuk pertandingan berikutnya dengan selalu mengingat ini : kalah-menang, tandang-kandang, kalian adalah Tim Nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan 200 juta manusia berdarah merah putih selalu berdiri di belakang kalian.

Kami akan menggemuruhkan sorakan bangga kita lagi di Senayan, bung. IN-DO-NE-SIA.

Dan tenang saja, kami akan menunjukkan betapa beradabnya suporter kita. Kita tidak membutuhkan laser hijau untuk mendukung dan menunjukkan semangat merah putih. Karena bangsa kita adalah bangsa yang cukup besar untuk tidak bertindak sepicik itu. Kita adalah bangsa yang menghormati tamu. Kita adalah bangsa yang mampu dan mau menghormati Negara kita tanpa kemenangan semu hasil perbuatan tidak terhormat. Dari sabang sampai merauke, seluruh umat Kristen, Islam, Hindu, Buddha, dan Konghucu berdoa untuk kalian.

Garuda itu bertengger di dada kalian, bung. Dan kalian bertengger di hati kami.
Kami tunggu di Senayan.



Atas Nama Rakyat Indonesia

Artikel Menarik Lainnya: