;

Kamis, 30 Desember 2010

Review Film The Tourist, Angelina Jolie & Johnny Depp

The Tourist
Film ini memiliki semua faktor untuk menjadi "film paling ditunggu" akhir tahun ini. Memasangkan dua raksasa Hollywood (Angelina Jolie dan Johnny Depp); disutradarai oleh  Florian Henckel von Donnersmarck yang pada 2007 lalu meraih Piala Oscar kategori Film Asing Terbaik untuk karyanya 'The Lives of Others'; dengan skenario dari para penulis kelas Oscar pula (Christopher McQuarrie, 'The Usual Suspects' dan Julian Fellowes, 'Gosford Park').

Apalagi setelah Golden Globe mengumumkan daftar nominasinya, dan memasukkan film ini sebagai salah satu nominasi film terbaik, dengan Jolie dan Depp calon aktor/aktris terbaik, makin penasaranlah orang dibuatnya. Namun, setelah rilis pada 12 Desember, tak satu pun media di Amerika Serikat memberikan review yang positif. Seburuk apa memangnya?

Menjiwai judulnya, film dibuka dengan suasana pelancongan yang memikat, di sebuah kafe di Paris. Angelina Jolie sebagai perempuan kelas atas yang sophisticated bernama Elise Ward duduk dengan anggun menikmati kopi paginya. Lalu, layar memberitahu kita bahwa berpasang mata agen rahasia tengah mengawasinya. Seorang pria muncul mengantarkan sepucuk surat untuk Elise, dan para mata-mata itu pun panik.

Surat itu datang dari pria bernama Alexander Pierce, kekasih Elise yang ditunggu, dan meminta agar perempuan itu naik kereta dan "cari orang yang mirip aku sampai orang-orang itu mengira itu aku". Inilah pangkal masalahnya. Alexander Pearce-lah sejatinya yang tengah diburu oleh para mata-mata itu, dan mereka terus mengikuti setiap gerak-gerik Elise.

Di kereta, setelah mencari-cari wajah yang diinginkan, Elise duduk di depan seorang pria berambut gondrong yang mengisap rokok elektrik dan membaca novel spionase Jerman. Para mata-mata yang terus menguntit langsung memotret pria itu, dan mengirimkannya ke kantor. Mereka yakin, itulah orang yang mereka buru. Padahal, dia hanyalah seorang guru matematika dari Amerika, bernama Frank (diperankan Johnny Depp) yang tengah melancong di Prancis.

Alur berkembang mengikuti kesalahpahaman pengidentifikasian itu, dan makin kompleks karena kemudian muncul satu kelompok mata-mata lain lagi yang juga tengah memburu pria bernama Alexander Pierce itu. Dan, Elise terus memanfaatkan Frank dengan mengajaknya check-in di hotel yang sama, sebagai pasangan suami-istri. Dan, menjadi turis mendadak memberi pengalaman yang berbeda bagi Frank. Tapi, siapa Alexander Pierce?

Meramu thriller-kriminal dengan sentuhan komedi romantik, film ini menampilkan panorama Venesia dengan hotel-hotel mewahnya di sepanjang kanal yang sibuk dengan lalu-lintas perahu-motornya. Dan sepanjang film kita menunggu, aksi spektakuler apa yang bisa terjadi dengan setting yang eksotik seperti itu. Tapi, yang kita dapat hanya Frank dengan piyama tidurnya berlarian di atas genting ketika kamarnya didobrak oleh sekelompok mata-mata itu, dan dikejar-kejar untuk ditangkap.

Dan, Elise, yang ketika Frank bangun sudah tidak ada di kamarnya, muncul sekilas, memanggil-manggil lelaki itu dari kejauhan. Lalu menghilang lagi, entah ke mana. Mereka seolah dua orang asing, dan sulit rasanya menyaksikan 'chemistry' antara mereka dari awal. Karakterisasi yang dihidupkan Depp sendiri terasa kaku dan datar, dengan gaya rambut yang konyol ala tokoh dongeng, dan Depp memainkannya dengan kurang menarik.

Sementara Jolie tetap satu-satunya pusat perhatian dari film ini, bukan karena karakter yang dia mainkan lebih menarik, melainkan karena kamera tak henti-henti "menggali" sisi sensual darinya. Bagi yang berharap Jolie akan bermain sebagai agen rahasia yang tangkas dan pintar berkelahi, seperti dalam 'Salt', bersiaplah kecewa. Di film ini, dia adalah perempuan kaya dengan tatanan rambut yang elegan, seorang kekasih yang menunggu, dan mulai jatuh cinta pada pria baru.

Dengan dialog yang kurang "stylist", dan alur cerita yang agak bingung-sendiri, tanpa unsur-unsur ketegangan yang berkembang dengan baik, dan berakhir klise, film ini terasa membosankan. Hal yang cukup menyenangkan yang masih tersisa adalah menyaksikan aktor-aktor keren macam Paul Bettany dan veteran Timothy Dalton, yang berperan sebagai para kepala agen.

Artikel Menarik Lainnya: