;

Sabtu, 06 November 2010

Jumlah Korban Tewas Letusan Gunung Merapi

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data korban tewas dalam musibah meletusnya Gunung Merapi. Menurut BNPB, jumlah total korban tewas Merapi mencapai 116 orang.

"Jumlah korban meninggal, Sleman 104 orang, Magelang 7 orang, Klaten 2 orang, Boyolali 3 orang. Jumlah yang ada di kami 116 orang," ujar Kepala BNPB Syamsul Maarif, dalam konferensi pers seusai rapat penanganan tanggap darurat yang dipimpin oleh Presiden SBY di Gedung Agung, Jl Malioboro, Yogyakarta, Sabtu (6/11/2010).

Rapat tersebut diikuti oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Kesra Agung Laksono, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Kapolri Timur Pradopo, Panglima TNI Agus Suhartono, Menteri PU Djoko Kirmanto, dan Menteri ESDM Darwin Z Saleh.

Sedangkan untuk korban luka akibat Merapi, Syamsul menuturkan, pihaknya mencatat total ada 218 korban luka. Jumlah tersebut berasal dari 3 wilayah yang terkena dampak letusan Merapi, yakni Sleman, Magelang dan Klaten.

"Untuk korban luka-luka, Sleman 147 orang, Magelang 14 orang, Klaten 57 orang. Total 218 orang," terangnya.

Sementara itu, BNPB juga merilis jumlah total pengungsi Merapi hingga saat ini. Berdasarkan data BNPB, jumlah total pengungsi sebanyak 198 ribu.

Jumlah tersebut dengan perincian, jumlah pengungsi di Kabupaten Sleman 56 ribu orang, Kabupaten Magelang 62 ribu orang, Kota Magelang 2 ribu orang, Klaten 40 ribu orang, Boyolali 30 orang.

Terkait posko penampungan para pengungsi, Syamsul mengakui, titik pengungsian memang selalu berubah karena disesuaikan dengan keadaan. Namun demikian, untuk penempatan di GOR Maguwoharjo, Syamsul menilai lokasi tersebut cukup untuk 30 ribu orang, yang penting para pengungsi dapat memenuhi kebutuhan layak dan tercukupi.

Dia menuturkan, memang ada tawaran dari tempat lain, seperti dari individu atau lembaga, yang menawarkan halaman mereka sebagai tempat pengungsian, seperti kampus dan asrama haji. "Tentu itu bisa, kami hargai itikad baik itu," tuturnya.

Dikatakan dia, langkah yang akan diambil dalam waktu dekat adalah segera memenuhi kebutuhan MCK dan air bersih, juga tikar, selimut, dan tenda. "Karena saat mereka (pengungsi) ke pengungsian dari radius 15 km, barang-barang seperti tikar, selimut, tenda ditinggal, maka kita harus penuhi itu," jelasnya seperti yang kami kutip dati detiknews.com .

Syamsul menambahkan, situasi Merapi saat ini tetap awas. Oleh karena itu anggota TNI dan Polri akan tetap melakukan patroli seperti biasa di titik-titik rawan untuk menanggulangi jika pengungsi naik dan jika ada erupsi lagi. Selanjutnya, untuk mempermudah arus informasi, pihaknya juga akan membangun sistem informasi terpusat, yang akan dibantu oleh relawan Forum Risiko Bencana sebanyak 380 orang.

Artikel Menarik Lainnya: